Kamis, 07 November 2013

Saat 12 Juli 2013 itu



KudaNil Betina 12 juli 2013
Sesuatu itu terlalu kuat menahanku, entah mengapa dia dan dia bahkan selalu dia yang kuat terasa di diri ini. Bagaimana bisa aku mendiskripsikan apa yang aku rasa ini. Ini sungguh memalukan saat aku hanya bisa berdiri tanpa alasan membenci dan mencintai sesuatu yang abstrak. Ingin ku menyalahkan Tuhan karna memberikan begitu banyak perasaan daripada logika. Aku tidak lagi polos namun bodoh hidup di abad ini yang masih menuhankan perasaan. Dalam lima waktuku aku selalu meminta Tuhan berikan aku logika yang lebih dan lebih agar aku bisa lebih menata hidupku dengan normal seperti manusia manusia lain. Kau beri dia yang saat ini bersamaku begitu sempurna, namun Kaupun beri kecacatan hati ini untuk mendambanya. Inikah yang disebut cobaan? Engkau ingin aku bagaimana Tuhan, beginikah atau menguatkan hati yang sudah kutinggalkan?
Di dalam kesempurnaannya aku merasa dia sangatlah kurang untukku. Sesombong itukah aku tidak bisa mensyukuri apa yang Kau beri? Seperti yakin dan tidak yakin aku menjalaninya, dia terkadang ingin tapi juga tidak bersamaku. Aku mencoba yakini hati ini, namun ada sesuatu yang tidak dia katakan tapi ia ungkapkan dari perilakunnya terhadapku, bahwa dia tak ingin memberi hatinya lebih dari ini. Bagaimana bisa pula aku merasa kuat jika yang aku rasa seperti kemunafikan bersamanya. Dia selalu perlakukan aku dengan logikanya, semua kebaikan itu hanya logika untuk status yang lebih dari teman. Apa yang ia cari dari aku, entah..
Dia tak pahami betapa banyak aku menggunakan perasaanku, jadi apa yg dia buat aku anggap sebatas formalitas dan bukan pengorbanan. Hal ini yang membuatku tak pernah yakin dia akan mengorbankan dirinya untuk sesuatu yang ia sayangi (aku).